Bismillah


BERSIH, PEDULI, PROFESIONAL

TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Thursday, December 9, 2010

Keutamaan Bulan Muharram

Hari-hari ini kita telah memasuki bulan Muharram tahun 1432 Hijriah. Seakan tidak terasa, waktu berjalan dengan cepat, hari berganti hari, pekan, bulan, dan tahun berlalu silih berganti seiring dengan bergantinya siang dan malam. Bagi kita, barangkali tahun baru ini tidak seberapa berkesan karena negara kita tidak menggunakan kalender Hijriah, tetapi Masehi. Dan yang akrab dalam keseharian kita adalah hitungan kalender Masehi. Tanggal lahir, pernikahan, masuk dan libur kantor dan sebagainya. Akan tetapi sebagai seorang muslim kita perlu untuk sejenak menghayati beberapa hal yang terkait dengan penanggalan Islam ini. Beberapa hal yang seyogyanya kita jadikan renungan itu adalah :

1. Syukur atas Usia yang diberikan Allah
Umur adalah nikmat yang diberikan Allah pada kita, dan jarang kita syukuri. Betapa banyak orang yang kita kenal, baik teman, sahabat , keluarga, guru, atau siapa pun yang kita kenal, tahun lalu masih hidup bersama kita. Bergurau, berkomunikasi, mengajar, menasehati atau melakukan aktifitas hidup sehari-hari, namun tahun ini dia telah tiada. Dia telah wafat, menghadap Allah Suhanahu wa ta’ala dengan membawa amal shalehnya dan mempertanggungjawabkan kesalahannya. Sementara kita saat ini masih diberi Allah kesempatan untuk bertaubat, memperbaiki kesalahan yang kita perbuat, menambah amal shaleh sebagai bekal menghadap Allah.
Umur yang kita hitung pada diri kita seringkali kita tetapkan berdasarkan hitungan kalender Masehi. Dan hitungan atau jumlah usia kita tentu akan lebih sedikit bila dibandingkan dengan hitungan yang mengacu pada kalender hijriyah. Sementara, lepas dari masalah ajal yang akan datang menjemput sewakatu-waktu, terkadang kita menganggap usia kita yang dibanding Rasulullah saw. yang wafat pada usia 63 tahun, kita merasa masih jauh dari angka itu. Padahal bisa jadi hitungan umur kita telah lebih banyak dari yang kita tetapkan. Karena itu sangat tidak layak apabila seseorang yang masih diberi kesehatan, kelapangan rizki dan kesempatan untuk beramal lalai bersyukur pada Allah dengan mengabaikan perintah-perintahNya serta sering melanggar larangan-laranganNya.

2. Muhasabah (introspeksi diri) dan istighfar.
Ini adalah hal yang penting dilakukan setiap muslim. Karena sebuah kepastian bahwa waktu yang telah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi, sementara disadari atau tidak kematian akan datang sewaktu-waktu dan yang bermanfaat saat itu hanyalah amal shaleh. Apa yang sudah dilakukan sebagai bentuk amal shaleh? Sudahkah tilawah al-Qur’an, sedekah dan dzikir kita menghapuskan kesalahan-kesalahan yang kita lakukan? Malam-malam yang kita lewati, lebih sering kita gunakan untuk sujud kepada Allah, meneteskan air mata keinsyafan ataukah lebih banyak untuk begadang menikmati tayangan-tayangan sinetron, film dan sebagainya dari televisi? Langkah-langkah kaki kita, kemana kita gunakan? Dan sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan semacam ini selayaknya menemani hati dan pikiran seorang muslim yang beriman pada Allah dan Hari Akhir, lebih-lebih dalam suasana pergantian tahun seperti sekarang ini. Pergantian tahun bukan sekedar pergantian kalender di rumah kita, namun peringatan bagi kita apa yang sudah kita lakukan tahun lalu, dan apa yang akan kita perbuat esok.
Allah berfirman :
((
يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوا الله إن الله خبير بما تعملون ))
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr: 18).

Ayat ini memperingatkan kita untuk mengevaluasi perbuatan yang telah kita lakukan pada masa lalu agar meningkat di masa datang yang pada akhirnya menjadi bekal kita pada hari kiamat kelak.
Rasulullah saw bersabda : "Orang yang cerdas adalah orang yang menghitung-hitung amal baik (dan selalu merasa kurang) dan beramal shaleh sebagai persiapan menghadapi kematian".
Dalam sebuah atsar yang cukup mashur dari Umar bin Khaththab ra beliau berkata :
"Hitunglah amal kalian, sebelum dihitung oleh Allah"
 
 3. Mengenang Hijrah Rasulullah saw
Sebenarnya dalam kitab Tarikh Ibnu Hisyam dinyatakan bahwa keberangkatan hijrah Rasulullah dari Mekah ke Madinah adalah pada akhir bulan Shafar, dan tiba di Madinah pada awal bulan Rabiul Awal. Jadi bukan pada tanggal 1 Muharram sebagaimana anggapan sebagian orang. Sedangkan penetapan Bulan Muharram sebagai awal bulan dalam kalender Hijriyah adalah hasil musyawarah pada zaman Khalifah Umar bin Khatthab ra tatkala mencanangkan penanggalan Islam. Pada saat itu ada yang mengusulkan Rabiul Awal sebagai l bulan ada pula yang mengusulkan bulan Ramadhan. Namun kesepakatan yang muncul saat itu adalah bulan Muharram, dengan pertimbangan pada bulan ini telah bulat keputusan Rasulullah saw untuk hijrah pasca peristiwa Bai’atul Aqabah, dimana terjadi bai’at 75 orang Madinah yang siap membela dan melindungi Rasulullah SAW, apabila beliau datang ke Madinah. Dengan adanya bai'at ini Rasulullah pun melakukan persiapan untuk hijrah, dan baru dapat terealisasi pada bulan Shafar, meski ancaman maut dari orang-orang Qurais senantiasa mengintai beliau.
Peristiwa hijrah ini seyogyanya kita ambil sebagai sebuah pelajaran berharga dalam kehidupan kita. Betapapun berat menegakkan agama Allah, tetapi seorang muslim tidak layak untuk mengundurkan diri untuk berperan didalamnya. Rasulullah SAW, akan keluar dari rumah sudah ditunggu orang-orang yang ingin membunuhnya. Begitu selesai melewati mereka, dan harus bersembunyi dahulu di sebuah goa,masih juga dikejar, namun mereka tidak berhasil dan beliau dapat meneruskan perjalanan. Namun pengejaran tetap dilakukan, tetapi Allah menyelamatkan beliau yang ditemani Abu Bakar hingga sampai di Madinah dengan selamat. Allah menolong hamba yang menolong agamaNya. Perjalanan dari Mekah ke Madinah yang melewati padang pasir nan tandus dan gersang beliau lakukan demi sebuah perjuangan yang menuntut sebuah pengorbanan. Namun dibalik kesulitan ada kemudahan. Begitu tiba di Madianah, dimulailah babak baru perjuangan Islam. Perjuangan demi perjuangan beliau lakukan. Menyampaikan wahyu Allah, mendidik manusia agar menjadi masyarakat yang beradab dan terkadang harus menghadapi musuh yang tidak ingin hadirnya agama baru. Tak jarang beliau turut serta ke medan perang untuk menyabung nyawa demi tegaknya agama Allah, hingga Islam tegak sebagai agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk dunia saat itu. Lalu sudahkah kita berbuat untuk agama kita?

4. Kalender Hijriyah adalah Kalender Ibadah kita
Barangkali kita tidak memperhatikan bahwa ibadah yang kita lakukan seringkali berkait erat dengan penanggalan Hijriyah. Akan tetapi hari yang istimewa bagi kebanyakan dari kita bukan hari Jum’at, melainkan hari Minggu. Karena kalender yang kita pakai adalah Kalender Masehi. Dan sekedar mengingatkan, hari Minggu adalah hari ibadah orang-orang Nasrani. Sementara Rasulullah saw menyatakan bahwa hari jum’at adalah sayyidul ayyam (hari yang utama diantara hari yang lain). Demikian pula penetapan hari raya kita, baik Idul Adha maupun Idul Fitri pun mengacu pada hitungan kalender Hijriyah. Wukuf di Arafah yang merupakan satu rukun dalam ibadah haji, waktunya pun berpijak pada kalender hijriah. Begitu pula awal Puasa Ramadhan, puasa ayyamul Bidh ( tanggal 13,14,15 tiap bulan) dan sebagainya mengacu pada Penanggalan Hijriah. Untuk itu seyogyanya bagi setiap muslim untuk menambah perhatiannya pada Kalender Islam ini.

5. Beberapa Keutamaan dan Peristiwa di Bulan Muharram
a. Bulan Haram
Muharram, yang merupakan bulan pertama dalam Kalender Hijriyah, termasuk diantara bulan-bulan yang dimuliakan (al Asy- hurul Hurum). Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Dia menciptakan lanit dan bumi, diantaranya terdapat empat bulan haram." (Q.S. at Taubah :36).
Dalam hadis yang dari shahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaiman bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada tsaniah dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada keempat bulan ini Allah melarang kaum muslimin untuk berperang. Dalam penafsiran lain adalah larangan untuk berbuat maksiat dan dosa. Namun bukan berarti berbuat maksiat dan dosa boleh dilakukan pada bulan-bulan yang lain.
Sebagaimana ayat Al Qur’an yang memerintahkan kita menjaga Shalat Wustha, yang banyak ahli Tafsir memahami shalat wustha adalah Shalat Ashar. Dalam hal ini, shalat Ashar mendapat perhatian khusus untuk kita jaga.
Firman Allah : "Peliharalah segala shalat mu, dan peliharalah shalat wustha" (Q.S. al Baqarah :238) Nama Muharram secara bahasa, berarti diharamkan. Maka kembali pada permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, hal tersebut bermakna pengharaman perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah memiliki tekanan khusus untuk dihindari pada bulan ini.

b. Bulan Allah
Bulan Muharram merupakan suatu bulan yang disebut sebagai “syahrullah” (Bulan Allah) sebagaimana yang disampaikan Rasulullah SAW, dalam sebuah hadis. Hal ini bermakna bulan ini memiliki keutamaan khusus karena disandingkan dengan lafdzul Jalalah (lafadz Allah). Para Ulama menyatakan bahwa penyandingan sesuatu pada yang lafdzul Jalalah memiliki makna tasyrif (pemuliaan), sebagaimana istilah baitullah, Rasulullah, Syaifullah dan sebagainya.
Rasulullah bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bula Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (H.R. Muslim)
 
c. Sunnah Berpuasa
Di bulan Muharram ini terdapat sebuah hari yang dikenal dengan istilah Yaumul 'Asyuro, yaitu pada tanggal sepuluh bulan ini. Asyuro berasal dari kata Asyarah yang berarti sepuluh.
Pada hari Asyuro ini, terdapat sebuah sunah yang diajarkan Rasulullah saw. kepada umatnya untuk melaksanakan satu bentuk ibadah dan ketundukan kepada Allah Ta’ala. Yaitu ibadah puasa, yang kita kenal dengan puasa Asyuro. Adapun hadis-hadis yang menjadi dasar ibadah puasa tersebut, diantaranya :

1.Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra, Rasulullah saw, bersabda :
“ Aku berharap pada Allah dengan puasa Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
2. Ibnu Abbas ra berkata :
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari as Syura dan bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
3. Ibnu Abbas ra berkata :
Ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari‚ Asyura, maka Beliau bertanya : "Hari apa ini?. Mereka menjawab :“ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda :
"Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian

Maka beliau nerpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa. (H.R. Bukhari dan Muslim)
4.Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas ra berkata :
Ketika Rasulullah saw. berpuasa pada hari asyura dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa, mereka (para shahabat) berkata : "Ya Rasulullah ini adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani". Maka Rasulullah pun bersabda :"Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (tanggal sembilan).“ (H.R. Bukhari dan Muslim)
Imam Ahmad dalam musnadnya dan Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya meriwayatkan sebuah hadis dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw. bersabda : "Puasalah pada hari Asyuro, dan berbedalah dengan Yahudi dalam masalah ini, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.“
Selain hadis-hadis yang menyebutkan tentang puasa di bulan ini, tidak ada ibadah khusus yang dianjurkan Rasulullah   untuk dikerjakan di bulan Muharram ini.

Bagaimana Berpuasa di bulan Asyura ?  Ibnu Qoyyim dalam kitab Zaadul Ma’aad –berdasarkan riwayat-riwayat yang ada- menjelaskan :
- Urutan pertama, dan ini yang paling sempurna adalah puasa tiga hari, yaitu puasa tanggal sepuluh ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (9,10,11)
- Urutan kedua, puasa tanggal 9 dan 10. Inilah yang disebutkan dalam banyak hadits
- Urutan ketiga, puasa tanggal 10 saja.
Puasa sebanyak tiga hari (9,10,dan 11) dikuatkan para para ulama dengan dua alasan sebagai berikut :
1. Sebagai kehati-hatian, yaitu kemungkinan penetapan awal bulannya tidak tepat,maka puasa tanggal sebelasnya akan dapat memastikan bahwa seseorang mendapatkan puasa Tasu’a (tanggal 9) dan Asyuro (tanggal 10)
2. Dimasukkan dalam puasa tiga hari pertengahan bulan (Ayyamul bidh).
Adapun puasa tanggal 9 dan 10, dinyatakan jelas dalam hadis  pada akhir hidup beliau sudah merencanakan
ryang shahih, dimana Rasulullah  untuk puasa pada tanggal 9. hanya saja beliau meninggal sebelum melaksanakannya. Beliau juga memerintahkan para shahabat untuk berpuasa pada tanggal 9 dan tanggal 10 agar berbeda dengan ibadah orang-orang Yahudi.
Sedangkan puasa pada tanggal sepuluh saja, sebagian ulama memakruhkannya, meskipun pendapat ini tidak dikuatkan sebagian ulama yang lain.
Secara umum, hadits-hadis yang terkait dengan puasa Muharram menunjukkan anjuran Rasulullah saw untuk melakukan puasa,sekalipun itu hukumnya tidak wajib tetapi sunnah muakkadah, dan tetunya kita berusaha untuk menghidupkan sunnah yang telah banyak dilalaikan oleh kaum muslimin.

d. Diantara Peristiwa di Bulan Muharram
Pada tanggal 10 Muharram 61H, terjadilah peristiwa yang memilukan dalam  di sebuah tempat
r cucu Rasulullah tsejarah Islam, yaitu terbunuhnya Husein  yang bernama Karbala. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan “Peristiwa Karbala”. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pendukung Khalifah yang sedang berkuasa pada saat itu yaitu Yazid bin Mu’awiyah, meskipun sebenarnya Khalifah sendiri saat itu tidak menghendaki pembunuhan tersebut.
Peristiwa tersebut memang sangat tragis dan memilukan bagi siapa saja yang mengenang atau membaca kisahnya, , dan kita tentu mencintai dan
rapalagi terhadap orang yang dicintai Rasulullah  memuliakannya. Namun musibah apapun yang terjadi dan betapapun kita sangat , hal itu jangan sampai membawa kita larut dalamrmencintai keluarga Rasulullah  kesedihan dan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai bentuk duka dengan  yangrmemukul-mukul diri, menangis apalagi sampai mencela shahabat Rasulullah  tidak termasuk Ahli Bait (keluarga dan keturunan beliau). Yang mana hal ini biasa dilakukan suatu kelompok syi'ah yang mengaku memiliki kecintaan yang sangat tinggi terhadap Ahli Bait (Keluarga Rasulullah), pdahal kenyataanya tidak demikian.

e. Adat Istiadat di Tanah Air
Pada awal Muharram, yang sering dikenal dengan istilah 1 Suro, di tanah air sering diadakan acara ritual dan adat yang beraneka macam bahkan tidak jarang mengarah pada kesyirikan, seperti meminta berkah pada benda-benda yang dianggap keramat dan sakti, membuang sesajian ke laut agar Sang Dewi penjaga laut tidak marah dan lain sebagainya. Hal-hal semacam ini harus dihindari oleh setiap muslim dimanapun mereka berada.
 telah mengajarkan pada kita agar
rRasulullah  memiliki jati diri sebagai seorang Muslim dalam kehidupan. Jangan sampai seorang muslim mudah terbawa oleh budaya atau ritual agama lain dalam menjalankan ibadah pada Allah. Ajaran yang dibawa Rasulullah telah jelas dan sempurna tidak layak bagi kita untuk menambah atau menguranginya.
Karena sebaik-baik pedoman adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk beliau, yang tidak ada keselamatan kecuali dengan berpegang kepada keduanya dengan mengikuti pemahaman para sahabat, tabi'in dan penerus mereka yang setia berpegang kepada sunnahnya dan meniti jalannya, adapun hal-hal baru dalam masalah agama adalah sesat sedangkan kesesatan itu akan menghantarkan ke neraka, wal'iyadzubillah.

Semoga kita selalu diberi taufiq dan dibimbing oleh Allah swt. Kejalan-Nya yang lurus serta mendapatkan keridhaan dan ampunany-Nya, amin ya rabbal 'alamin.
 

Tuesday, December 7, 2010

Esensi Tahun Hijriyah

Umar bin Khattab menentukan tahun Hijriyah itu kan berdasarkan peristiwa Hijrah, Itu menunjukkan bahwa hijrah itu penting. Hijrah ada yang dalam pengertian bahasa dan dalam pengertian yang sebenarnya.

Hijrah ini sebenarnya realisasi dari sikap baro’. Lalu yang terpenting dalam kita membahas 1 Muharram itu wajib hukumnya bagi kita menggunakan tahun hijriyah dan haram menggunakan tahun masehi. Termasuk berwala’ kepada orang kafir itu kita menggunakan tahun masehi, maka hukumnya haram! Jadi orang Islam itu harus menggunakan tahun hijriyah.

Lalu Rasulullah juga menyunahkan untuk berpuasa asy-syura tetapi mulai tanggal 9, 10 dan 11 karena kalau tanggal 10 saja itu menyamai Yahudi.

Yang terpenting hijrah itu adalah realisasi terhadap baro’. Orang Islam itu kalau melihat kemusyrikan berlepas diri, diperangi, kalau tidak mungkin ya hijrah. Di samping itu hijrah untuk mempersiapkan kekuasaan sebagaimana Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Madinah. Umat Islam itu memang harus mempunyai kekuatan senjata, harus! tidak boleh tidak!

Jadi, mengapa Sayidina Umar itu mengambil tahun hijriyah? itu untuk menunjukkan pentingnya hijrah dalam pengertian realisasi dari pada Al-Baro’. Maka, umat Islam itu kalau melihat kemunkaran jika tidak bisa menghancurkannya dia pergi.

Termasuk umat Islam harus hijrah dari negeri yang bukan negeri Islam. Seperti Indonesia ini harus hijrah mestinya, ini negeri syirik! Hukumnya haram tinggal di negeri syirik! Tapi kan kita tidak mampu berhijrah, kalau tidak mampu ya berjuang, dan kita tidak boleh diam saja.

Maka sudah seyogyanya umat Islam menyadari bahwa hijrah adalah realisasi sikap baro’ (anti loyalitas) dan sikap baro’ merupakan tuntutan dari ‘aqidah dien ini, dimana tidak akan mungkin seseorang dikatakan beriman tanpa mengamalkan sikap baro’ dalam hidupnya.

Bulan Muharam adalah bulan yang muliah. Namun demikian, tak banyak kaum Muslim yang tau bagaimana memperlakukannya. Bahkan lebih banyak salah memahaminya. Ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dalam masalah Bulan Muharam.

Pertama, Bulan Muharram Adalah Bulan Yang Mulia

Bulan Muharram adalah bulan yang mulia, hal itu dikarenakan beberapa hal:

1. Bulan ini dinamakan Allah dengan “ Syahrullah “, yaitu bulan Allah. Penisbatan sesuatu kepada Allah mengandung makna yang mulia, seperti “ Baitullah “ ( rumah Allah ), “Saifullah” ( pedang Allah ), “ Jundullah” ( tentara Allah) dan lain-lainnya. Dan ini juga menunjukkan bahwa bulan tersebut mempunyai keutamaan khusus yang tidak dimilili oleh bulan-bulan yang lain.

2. Bulan ini termasuk salah satu dari empat bulan yang dijadikan Allah sebagi bulan haram, sebagaimana firman Allah swt :

"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Dia menciptakan lanit dan bumi, diantaranya terdapat empat bulan haram." (Q.S. at Taubah :36).

Dalam hadis Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda :

“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaiman bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan, diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada Tsaniah dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Bulan ini dijadikan awal bulan dari Tahun Hijriyah, sebagaimana yang telah disepakati oleh para sahabat pada masa khalifah Umar bin Khattab ra. Tahun Hijriyah ini dijadikan momentum atas peristiwa hijrah nabi Muhammad saw.

Kedua, Pada Bulan ini Disunnahkan Untuk Berpuasa

Bulan Muharram adalah bulan yang disunnahkan di dalamnya untuk berpuasa, bahkan merupakan puasa yang paling utama sesudah puasa pada bulan Ramadhan, sebagaimana yang tersebut dalam hadist Hurairah ra, di atas. Hadist di atas menunjukkan bahwa Rasulullah saw menganjurkan kaum Muslimin untuk melakukan puasa sebanyak-banyaknya pada bulan Muharram. Tetapi tidak dianjurkan puasa satu bulan penuh, hal itu berdasarkan hadist Aisyah ra, bahwasanya ia berkata : “Saya tidak pernah melihat sama sekali Rasulullah saw berpuasa satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan saya tidak melihat beliau berpuasa paling banyak pada suatu bulan, kecuali bulan Sya’ban. “( HR Muslim )

Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana Rasulullah saw menyebutkan bahwa bulan Muharram adalah bulan yang paling mulia sesudah Ramadhan, padahal beliau sendiri lebih banyak melakukan puasa pada bulan Sya’ban dan bukan pada bulan Muharram ? Jawabannya : Para ulama memberikan beberapa alasan, diantaranya bahwa Rasulullah saw belum mengetahui keutamaan bulan Muharram kecuali pada detik-detik terakhir kehidupan beliau, sehingga belum sempat untuk berpuasa sebanyak-banyaknya, atau mungkin adanya udzur syar’I yang menghalangi beliau untuk memperbanyak puasa pada bulan tersebut, seperti banyak melakukan perjalan jauh (safar) atau udzur-udzur yang lain.

Puasa bulan Muharram ini berdasarkan hadist di atas adalah puasa yang paling utama dalam sesudah Ramadhan dalam satu bulan. Sedangkan puasa Arafah adalah puasa yang paling utama sesudah Ramadhan bila dilihat dari sisi hari.

عن أبي هريرة t قال : قال رسول الله r : ( أفضلُ الصيام بعد رمضان شهرُ الله المحرم ، وأفضلُ الصلاة بعد الفريضة صلاةُ الليل )

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (HR. Muslim)

Ketiga, Bulan Muharram terhadap Hari Asyura’

Hari Asyura’ artinya hari kesepuluh dari bulan Muharram. Pada hari itu dianjurkan untuk berpuasa, sebagaimana yang tersebut di dalam hadist Ibnu Abbas ra berkata : “ Ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura’, maka beliau bertanya : "Hari apa ini?”. Mereka menjawab :“Ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, oleh karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda : "Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian“ . Maka beliau berpuasa dan memerintahkan sahabatnya untuk berpuasa.”(HR Bukhari dan Muslim)

Bagaimana cara berpuasa pada hari Asyura ? Menurut keterangan para ulama dan berdasarkan beberapa hadist, maka puasa Asyura bisa dilakukan dengan empat pilihan : berpuasa tanggal 9 dan 10 Muharram, atau berpuasa pada tanggal 10 dan 11 Muharram atau berpuasa pada tanggal 9,10, dan 11 Muharram, atau berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja, tetapi yang terakhir ini, sebagian ulama memakruhkannya, karena menyerupai puasanya orang-orang Yahudi.

Cara berpuasa di atas berdasarkan hadist Ibnu Abbas ra, bahwasanya ia berkata : Ketika Rasulullah saw. berpuasa pada hari ‘Asyura’ dan memerintahkan kaum Muslimin berpuasa, para shahabat berkata : "Wahai Rasulullah ini adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani". Maka Rasulullah pun bersabda :"Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan.“ (H.R. Bukhari dan Muslim).

Begitu juga hadist Ibnu Abbas ra, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : "Puasalah pada hari Asyura’, dan berbuatlah sesuatu yang berbeda dengan Yahudi dalam masalah ini, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.“ ( HR Ahmad dan Ibnu Khuzaimah ) Dalam riwayat Ibnu Abbas lainnya disebutkan : “Berpuasalah sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya.“

Apa keutamaan puasa pada hari Asyura’ ini ? Keutamaannya adalah barang siapa yang puasa dengan ikhlas pada hari Asyura’ tersebut, niscaya Allah swt akan menghapus dosa-dosanya yang telah dikerjakan selama satu tahun sebelumnya, sebagaimana yang tersebut di dalam hadist Abu Qatadah ra, bahwasanya seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang puasa ‘Asyura’, maka Rasulullah saw menjawab : “ Saya berharap dari Allah swt agar menghapus dosa-dosa selama satu tahun sebelumnya. “ ( HR Muslim )

Dosa-dosa yang dihapus disini adalah dosa-dosa kecil saja. Adapun dosa-dosa besar, maka seorang Muslim harus bertaubat dengan taubat nasuha, jika ingin diampuni oleh Allah swt.

Adapun hikmah puasa Asyura’ adalah sebagai bentuk kesyukuran atas selamatnya nabi Musa as dan pengikutnya serta tenggelamnya Fir’aun dan bala tentaranya, sebagaimana yang tersebut dalam hadist Ibnu Abbas di atas.

Keempat, Kekeliruan dalam menghadapi Bulan Muharram

Di dalam menghadapi Tahun Baru Hijriyah, sebagian kaum Muslimin mengerjakan beberapa amalan yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw, maka hendaknya kekeliruan tersebut bisa dihindarkan dari kita. Diantara kekeliruan tersebut adalah :

1. Menjadikan tanggal 1 bulan Muharram sebagai hari raya kaum Muslimin, mereka merayakannya dengan cara saling berkunjung satu dengan yang lainnya, atau saling memberikan hadiah satu dengan yang lainnya, bahkan sebagian dari mereka mengadakan sholat tahajud dan doa’-do’a khusus pada malam tahun baru.  Padahal dalam Islam hari raya hanya ada dua, yaitu hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Hal itu sesuai dengan hadist Anas bin Malik ra, bahwasanya ia berkata : “Rasulullah saw datang ke kota Madinah, pada waktu itu penduduk Madinah merayakan dua hari tertentu, maka Rasulullah saw bertanya: Dua hari ini apa ? Mereka menjawab: “Ini adalah dua hari, dimana kami pernah merayakannya pada masa Jahiliyah. Maka Rasulullah saw bersabda : “ Sesungguhnya Allah swt telah menggantikannya dengan yan lebih baik: yaitu hari raya Idul Adha dan hari raya Idul Fitri. (HR Ahmad, Abu Daud dan Nasai )

Begitu juga, merayakan tahun baru adalah kebiasaan orang-orang Yahudi dan Nasrani, maka kaum Muslimin diperintahkan untuk menjauhi dari kebiasaan tersebut, sebagaimana yang terdapat dalam hadist Abu Musa Al Asy’ari bahwasanya ia berkata : “Hari Asyura adalah hari yang dimuliakan oleh Yahudi dan mereka menjadikannya sebagai hari raya.” Dalam riwayat Al-Nasai dan Ibnu Hibban, Rasulullah bersabda, “Bedalah dengan Yahudi dan berpuasalah kalian pada hari Asyura.”

2. Menjadikan tanggal 10 Muharram sebagi hari berkabung, sebagaimana yang dilakukan oleh kelompok Syi’ah Rafidhah. Mereka meratapi kematian Husen bin Ali yang terbunuh di Karbela. Bahkan sejak Syah Ismail Safawi menguasai wilayah Iran, dia telah mengumumkan bahwa hari berkabung nasional berlaku di seluruh wilayah kekuasaannya pada tanggal 10 hari pertama bulan Muharram. Ritual meratapai kematian Husen ini dilakukan dengan memukul tangan-tangan mereka ke dada, bahkan tidak sedikit dari mereka yang menyabet badan mereka dengan pisau dan pedang hingga keluar darahnya, dan sebagian yang lain melukai badan mereka dengan rantai.

3. Menjadikan malam 1 Muharram untuk memburu berkah dengan berbondong-bondong menuju kota Solo dan menyaksikan ritual kirab dan pelepasan kerbau bule, yang kemudian mereka berebut mengambil kotorannya, yang menurut keyakinan mereka bisa menyebabkan larisnya dagangan dan membawa berkah di dalam kehidupan mereka. Semoga Allah menjauhkan kita dari perbuatan syirik dan bid’ah dan menunjukkan kita kepada jalan yang lurus.

Thursday, November 25, 2010

MK Tolak Pemilukada Ulang di Depok

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kota Depok 2010, telah memasuki tahap akhir. Mahkamah Konstitusi (MK) telah menetapkan putusannya untuk menolak gugatan para pemohon untuk melakukan pemilukada ulang.


Para Pemohon yang mengajukan gugatan tersebut merupakan pasangan calon walikota yang kalah dalam Pemilukada Depok 2010, yaitu Gagah Sunu Sumantri-Derry Drajat (Gagah-Derry), Yuyun Wirasaputra-Pradi Supriatna (Yudistira), dan Badrul Kamal-Agus Suprianto (BK-PRI). Mereka menduga telah terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis dan Masif dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Depok dan pasangan incumbent Nur Mahmudi Ismail-Idris Abdul Somad (Nur Berkhidmad).

Dalam membacakan sidang putusan akhir, tujuh hakim MK yang dipimpin langsung oleh pimpinan MK, Mahfud MD, telah menolak semua gugatan yang diajukan oleh para pemohon. Dari 20 gugatan yang diajukan para pemohon, seluruhnya dimentahkan dengan alasan tidak berdasar dan berkekuatan hukum.

“Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum, MK menilai dalil-dalil permohonan pemohon tidak berdasar dan tidak beralasan hukum. MK menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya,” kata Mahfud MD dalam sidang putusan akhir di MK, Jakarta, Kamis (25/11) siang. Putusan tersebut ditandatangani oleh tujuh hakim sidang, termasuk pimpinan MK, dalam tiga putusan dengan nomor 199/PHPU.D-VIII/2010, 200/PHPU.D-VIII/2010 dan 201/PHPU.D-VIII/2010.

Misalnya, Mahfud menyebutkan, banyaknya warga Kota Depok yang tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) dan Daftar Pemilih Tetap (DPT), menurut KPU Depok sebagai termohon, hal itu merupakan fenomena yang umum dalam pemilukada. Hal ini terjadi karena lemahnya infrastruktur kependudukan secara nasional.

Menurut MK, termohon tidak melakukan pelanggaran yang cukup serius terkait DPT yang bertujuan menguntungkan salah satu pasangan calon walikota. “Dalil pemohon mengenai permasalahan DPT tidak berdasar dan beralasan hukum,” tambahnya.


Tuesday, November 16, 2010

KURBAN

''Kurban'' dari bahasa Alquran qurban, terdiri dari kata qurb yang berarti ''dekat'' dengan imbuhan an yang mengandung arti ''kesempurnaan'', sehingga berarti kedekatan yang sempurna.

Dalam istilah keagamaan, kata ini mulanya berarti ''segala sesuatu yang digunakan mendekatkan diri kepada Allah'', kemudian artinya menyempit, menjadi ''binatang tertentu yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan tiga hari sesudahnya dalam rangka mendekatkan diri kepada-Nya''. Dalu, kurban -- dalam pengertian keagamaan itu -- hampir selalu dikaitkan dengan manusia. Penduduk Meksiko yang menyembah Dewa Matahari, mempersembahkan jantung dan darah manusia, karena mereka berkeyakinan bahwa Dewa tersebut terus-menerus bertempur melawan dewa gelap, demi kesinambungan cahaya kehidupan ini. Untuk itu Sang Dewa harus dibantu dengan darah dan jantung.

Dalam Islam, sejarah disyariatkannya kurban kembali kepada peristiwa yang dialami Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail. Kala itu, ada anggapan bahwa manusia terlalu mahal untuk dijadikan kurban demi Tuhan. Lalu lewat Nabi Ibrahim, Allah menjelaskan, tiada sesuatu yang mahal dikurbankan bila panggilan telah datang. Allah SWT lantas memerintahkan Ibrahim agar menyembelih anaknya, sebagai bukti bahwa manusia pun dapat dikurbankan bila panggilan Ilahi tiba.

Allah selalu harus berada di atas segalanya, itu bukti iman sejati. Dan setelah hakikat ini ditegaskan melalui perintah penyembelihan itu, dan Ibrahim pun melaksanakan sesuai kemampuannya, Allah dengan kuasa-Nya menghalangi penyembelihan, untuk membatalkan tradisi pengorbanan manusia.

Namun, yang harus diingat ialah, bukan lantaran manusia terlalu mahal berkurban atau dikurbankan, demi karena Allah. Ia dibatalkan demi kasih sayang Allah kepada manusia. Kurban disyariatkan guna mengingatkan manusia bahwa jalan menuju kebahagiaan, membutuhkan pengurbanan, tapi yang dikurbankan bukan manusia, bukan pula nilai-nilai kemanusiaan. Yang dikurbankan adalah binatang, yang jantan, sempurna umur dan tidak cacat,

Sebagai pertanda bahwa pengorbanan, harus ditunaikan. Dan, yang dikurbankan adalah sifat-sifat kebinatangan dalam diri manusia, seperti rakus, ingin menang sendiri, mengabaikan norma, nilai, dan sebagainya. ''Yang sampai kepada Allah bukan darah atau dagingnya tetapi ketakwaan pelakunya'' (Q.S.22:37). Ketakwaan itu tecermin antara lain ketika daging kurban dibagikan kepada yang memerlukan. Ahi


sumber: republika



SELAMAT HARI RAYA


IDUL ADHA 1431 H

Sunday, November 14, 2010

Munajat Nasional @ masjid Istiqlal (14/11/10)


Ustadz Anis, Ustadz Mahfudzi & Ustadz Luthfi  hadir dalam Tabligh Munajat Nasional untuk Indonesia


Para Tokoh dan Ustadz hadir dalam acara Munajat Nasional untuk Indonesia




Jamaah yg mengikuti Munajat Nasional untuk Indonesia sedang berdzikir


Munajat Nasional untuk Indonesia




Berdzikir & berdoa untuk keselamatan bangsa Indonesia



Ribuan jamaah ikut bermunajat nasional untuk Indonesia @ Masjid Istiqlal

Posted by iswandi arkan al banna on 18.04

Ribuan Umat Islam Padati Istiqlal Berdoa untuk Indonesia

Jakarta - Ribuan umat Islam memadati Masjid Istiqlal. Mereka berdoa dan berdzikir untuk keselamatan bangsa dari bencana dan musibah. Terlihat hadir mantan Ketua MPR Hidayat Nurwahid dan Menteri Sosial Salim Assegaf Aljufri.

Menurut pemantauan detikcom, Minggu (13/11/2010), jemaat mulai ramai
sejak pukul 13.00 wib. Ribuan muslim laki-laki dan perempuan langsung
memadati bagian dalam masjid hingga ke lantai 3. Mereka berdoa dan
bersholawat menyebut nama Nabi Muhammad. Selain itu, doa ditujukan
kepada korban bencana alam yang akhir-akhir ini terjadi.

Friday, November 12, 2010

Langgar Kebebasan Keyakinan, Michelle Obama Paksa Tifatul Terima Jabat Tangan

Islamedia:Insiden jabat tangan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dengan Ibu Negara Amerika Serikat Michelle Obama menjadi topik di sejumlah media massa Amerika Serikat. Mengutip kantor berita Associated Press, situs The Washington Post dan Chicago Tribune memuat berita soal salaman tersebut.

Situs The Washington Post menulis berita bertajuk, “Minister admits reluctant Michelle Obama handshake,” atau “Menteri mengaku grogi bersalaman dengan Michelle Obama”.

Thursday, November 11, 2010

Gratis, Program Kejar Paket A, B, dan C di Kota Depok mulai digelar

Ada hadits pendek namun sarat makna, dikutip Imam Suyuthi dalam bukunya Al-Jami’ush Shaghir. Bunyinya, “Khairun naasi anfa’uhum linnaas”, artinya sebaik-baik manusia adalah siapa yang paling banyak bermanfaat bagi orang lain. Orang yang selalu menebar kebaikan dan memberi manfaat bagi orang lain adalah sebaik-baik manusia. Untuk bisa menjadi orang yang banyak memberi manfaat kepada orang lain, kita perlu menyiapkan beberapa hal dalam diri kita.

Pertama, meningkatkan derajat keimanan kita kepada Alloh, lalu yang kedua adalah agar mampu memberi manfaat yang banyak kepada orang lain tanpa pamrih, kita harus mengikis habis sifat egois dan rasa serakah terhadap materi dari diri kita. Ketiga, tampakkan dalam diri kita logika bahwa sisa harta yang ada pada diri kita adalah yang telah di berikan kepada orang lain, bukan yang ada dalam genggaman kita. Selanjutnya yang keempat kita akan mudah memberi manfaat tanpa pamrih kepada orang lain jika di benak kita ada pemahaman bahwa sebagaimana kita memperlakukan seperti itu jugalah kita akan diperlakukan, dan yang terakhir untuk bisa memberi, tentu anda harus memiliki sesuatu yang diberi. Maka dari itu, sebuah pendidikan atau menuntut ilmu amatlah sangat penting dan berguna dalam kehidupan bersosial ini. Nabi Muhamad pernah bersabda “Tuntutlah ilmu meski sampai ke negeri  China”, agar menjadi insan yang bermutu dalam segala hal bidang, penulis jadi teringat dengan motto dalam manajemen sumber daya manusia yaitu, menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat atau the right man on the right place.
 
Baru-baru ini Depok sedang melangsungkan program kejar Paket A, Paket B dan Paket C secara cuma-cuma alias gratis yang diperuntukkan kepada warga Depok. Sang Walikota Depok kita inilah, Bapak Nurmahmudi Ismail yang memberikan amanahnya kepada kami, para kader Curug, Cimanggis, Depok untuk mensukseskan program pendidikan ini. Seperti dalam Surat Al Anfal : 27 menyebutkan, bahwa seseorang tidak boleh berkhianat dalam menunaikan amanahnya padahal mereka adalah orang yang mengetahui. Demikian juga dalam Surat An Nisaa : 58, Allah menyatakan: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. Dalam kedua ayat diatas menyampaikan agar amanah di jalankan dan sampai kepada yang berhak menerimanya bermaksud memberikan amanat kepada ahlinya.

Sunday, November 7, 2010

POS PENANGGULANGAN BENCANA DPP PKS

SURAT INSTRUKSI
Nomor: 8/INS/DPP-PKS/1431
TENTANG POS PENANGGULANGAN BENCANA DPP PKS

Innalillahi wa inna ilaihi rooji’un
Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera menyatakan duka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa korban dan keluarga korban Banjir Bandang di Wasior, tsunami di Mentawai dan letusan gunung Merapi di Yogyakarta dan sekitarnya, maka dengan ini :

MENGINSTRUKSIKAN

1. Kepada DPW PKS di seluruh Indonesia agar membuka posko untuk menerima dan menyalurkan bantuan guna meringankan penderitaan korban,
2. Kepada kader agar menyisihkan uang Sedikitnya Rp 10.000,- per orang.
3. Kepada simpatisan dan masyarakat luas diimbau juga untuk membantu sesuai dengan kelapangan rizkinya.


PENYALURAN SUMBANGAN MELALUI :

Bank Mandiri Cab. Warung Buncit An. Partai Keadilan Sejahtera
No. Rek. 127 00 11 11 11 17
Bank BCA Cab Jatinegara An. PKS P2B
No. Rek. 76 00 31 81 81


Jakarta, 19 Dzulqo’dah 1431 H
        27 Oktober 2010 M
DEWAN PENGURUS PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
LUTHFI HASAN ISHAAQ, MA
Presiden

Amanah Untuk Walikota dan Wakil Walikota Depok yang Baru


Jika dulu, para sahabat Radhiyallahu ‘Anhu sangat takut untuk dipilih menjadi seorang pemimpin, maka sekarang, ada banyak orang berlomba-lomba menjadi pemimpin. Semua mengaku terbaik!
Benar sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika beliau menyampaikan hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:
“Sesungguhnya kalian nanti akan sangat berambisi terhadap kepemimpinan, padahal kelak di hari kiamat ia akan menjadi penyesalan.” (HR. Al-Bukhari).
Memilih pemimpin bukanlah perkara sepele, sebab kandidat yang terpilih itulah yang akan membawa label pemimpin rakyat untuk membuat dan menjalankan kebijakan-kebijakan yang menentukan nasib jutaan jiwa umat. Suka tidak suka, kandidat yang terpilih itulah yang kemudian akan menorehkan tinta sejarah di negeri ini. Meskipun torehan itu masih tanda tanya besar, apakah akan menjadi tinta emas yang senantiasa dikenang atau tinta hitam yang senantiasa diratapi. Mampukah ia menjadi pemimpin sejati, atau justru menjadi pemimpin yang mengkhianati amanat rakyat.

Tuesday, October 26, 2010

PILKADA DAN MAKAN BAKSO

Ketika saya membaca berita di ViVaNews.com, tentang PILKADA DEPOK dengan judul :


PENGAWAS TEMUKAN NURMAHMUDI PKS BAGI UANG





Pada paragrap ketiga isinya antara lain :

Di beberapa tempat pemungutan suara, seperti Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis Rw 04, beberapa orang melakukan serangan fajar. Di Kecamatan Bojongsari, Kelurahan Duren Mekar dan Kelurahan Pondok Petir, tim pasangan calon no 3 memberi makan bakso gratis sebelum dan sesudah mencoblos. Begitu juga terjadi di Kecamatan Sawangan, Kelurahan Bedahan, lurah setempat membagikan uang secara “door to door” untuk memilih pasangan calon no urut 3 Nur Mahmudi Ismail-Idris Abdul Somad.

Monday, October 18, 2010

KPUD: Nur-Idris Menang 41,02 Persen

Depok – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Depok telah merampungkan penghitungan pemilihan kepala daerah (pilkada). Dari empat peserta pilkada, pasangan Nur Mahmudi Ismail dan Idris Abdul Somad keluar sebagai pemenang pemillihan Walikota Depok.
Nur Mahmudi-Idris menang setelah mengumpulkan 41,02 persen suara dari seluruh warga Depok yang punya hak pilih. Pasangan ini mengalahkan pasangan Badrul Kamal (mantan Walikota Depok) dan Supriyanto (27 persen), Yuyun Wirasaputra dan Pradi Supriyatna (22, 25 persen), dan Gagah Sumantri dan Dery Drajat (9,81 persen).
Sebetulnya, KPUD tidak ingin mengumumkan dulu hasil akhir ini karena khawatir menimbulkan gejolak di tengah masyarakat. “Pengalaman pilkada di Kabupaten Bandung, KPUD dituduh main mata dengan pemenang pilkada karena mengumumkan hasil pemilu,” kata penanggung jawab pemilu KPUD Depok, Impi Khani, Senin 18 Oktober 2010.
KPUD, kata dia, meminta agar pasangan yang kalah memiliki kedewasaan berpolitik. Kalah menang dalam pemilihan umum seharusnya diterima dengan lapang dada. “Lagi pula, masyarakat sudah tahu kok siapa yang menang,” kata dia.
Impi menegaskan tak ada pelanggaran yang ditemukan dalam pilkada yang berlangsung Sabtu, 16 Oktober lalu. “Tidak ada penambahan dan pengurangan suara pemilih. Petugas tidak berani karena sanksi berat,” kata dia.[vivanews/mt]

REKAPITULASI PERHITUNGAN SUARA KPUD

Rekapitulasi perhitungan suara di KPUD telah usai tinggal menunggu pengumuman resmi besok selasa 19/10/2010 hasilnya adalah : 

No 1 : 9,81 %
No 2 : 22,25 %
No 3 : 41,02 %
No 4 : 27 %

KPUD meminta agar pasangan yang kalah memiliki kedewasaan berpolitik. Kalah menang dalam pemilihan umum seharusnya diterima dengan lapang dada. “Lagi pula, masyarakat sudah tahu kok siapa yang menang,” kata dia.

 *DepokNews.com

Nur Mahmudi Unggul Karena Massa PKS Peduli Kemajuan Depok

Jakarta - Lewat hasil quick count Puskaptis, pasangan Nur Mahmudi Ismail dan Idris Abdul Shomad unggul dengan suara 38,38 %. Kemenangan ini dinilai sebagai wujud kepedulian massa PKS dalam melakukan pencoblosan dalam pemilihan walikota Depok.

"Saya pikir PKS lebih solid, jauh lebih fanatik, dan jauh lebih patuh dibanding partai lain untuk mencoblos," kata pengamat politik UI, Maswadi Rauf, saat berbincang dengan detikcom, Minggu (17/10/2010).

Menurut Maswadi, ada sekitar 50 persen pemilih di Depok yang tidak menggunakan hak suaranya. Hal ini menunjukkan adanya potensi suara bagi partai lain, namun tidak berhasil dimanfaatkan.

Sementara bagi PKS, secara hubungan personal kadernya lebih dekat. Sehingga, tidak sulit untuk mendapatkan suara dari partai Islam tersebut.

"Itulah risikonya kalau banyak yang tidak memilih. Yang kecil tapi kompak bisa menang. Dari 50 % yang nyoblos, 30 %nya milih PKS," tegasnya.

Ke depan, Maswadi menyarankan agar para peserta pemilukada tidak hanya berkampanye untuk mencoblos jagoan masing-masing. Namun, ada juga upaya untuk mengajak masyarakat agar mau menyalurkan suaranya.

"Kalau sekarang banyak keluhan, tapi enggan mendatangi TPS, dan malas ke TPS, ya nggak ada gunanya. Di sinilah keunggulan hubungan antar personal PKS," paparnya.

Hasil ini, kata Maswadi, sebetulnya agak bertolak belakang dengan sebagian aspirasi masyarakat Depok. Khususnya kalangan internal aparatur pemerintahan.

Dalam beberapa kasus, ada sejumlah kekecewaan terkait cara memimpin Nur Mahmudi yang dianggap kurang adil dalam mengangkat pejabat di lingkungan Pemkot.

Namun, dengan perolehan suara pada Pilwalkot yang digelar kemarin, sepertinya ketidaksukaan itu sudah mereda. "Kelihatannya sudah tidak mempengaruhi lagi," tutupnya.

Hasil quick count Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis menunjukkan pasangan Nur Mahmudi Ismail dan Idris Abdul Shomad meraih suara 38,38 %, PKS ini unggul di 8 kecamatan.

Sementara pasangan lainnya, Badrul Kamal dan Priyanto 27,78 %, Yuyun dan Peradi mengantongi 22,93 % serta Gagah dan Derry 10,91 %.

Nur Mahmudi unggul di 8 kecamatan. Sementara, pasangan lain Yuyun dan Peradi jawara di 2 kecamatan. Badrul Kamal dan Priyanto unggul di 1 kecamatan. Sementara Gagah dan Derry tidak unggul di kecamatan mana pun.

*detik.com

Saturday, October 16, 2010

HASIL AKHIR REAL COUNT DPD PKS DEPOK

HASIL AKHIR REAL COUNT DPD PKS DEPOK PER TGL 16 OKTOBER 2010 JAM : 22.44 WIB

1. GAGAH - DERRY           : 09.93 %
2. YUYUN - PRADI            : 21,11 %
3. NUR BERKHIDMAD      : 41,66 %
4. BK - PRI                       : 27,30 %

ALLAHU AKBAR... ALLAHU AKBAR... ALLAHU AKBAR...!!!

Walikota Beri SKTM Pada Misar

Usai melakukan Jum’at keliling di masjid Al Mutaqin Sawangan, H. Nur Mahmudi Isma’il menjemput Misar Hadi (55) dikediamannya di Rt.02/06 No.6 Kel. Curug Kec. Cimanggis untuk diboyong ke RSUD Depok. Setelah 4 tahun mengalami stroke yang diawali dengan darah tinggi, kini Misar bisa tersenyum lebar karena akan mendapat perawatan intensif di RSUD hingga sembuh total. Saat ini, kondisi Misar dapat dikatakan mengalami kelumpuhan disebagian tubuhnya karena saraf bagian kiri dari pundak hingga kaki tidak berfungsi dengan baik.
Berbagai upaya telah dilakukan Misar dan keluarganya, dari mulai berobat ke RS Pasar Rebo hingga pengobatan alternatif, serta berobat jalan di Puskesmas Cimanggis. “Sekarang sih suami saya udah ga bisa jalan lagi karena udah ga dibawa berobat lagi karena ga punya uang. Saya sangat senang karena sekarang suami saya mw dibawa ke RSUD untuk dirawat dan diobatin sampai sembuh, semoga aj suami saya bisa sehat kaya dulu lagi” ungkap Imah isteri Misar. Imah (48) tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah karena telah menanggung seluruh biaya pengobatan suaminya.
Misar sangat senang dan tersenyum sumringah ketika tubuhnya dibawa ke ambulans menuju RSUD. Walikota yang diikuti oleh Camat Cimanggis, Kepala Puskesmas Cimanggis, dan Dinas Kesehatan Kota Depok mengantarkan Misar sampai ambulans. Dalam kesempatan itu, Walikota memberikan SKTM kepada Misar agar tidak mengalami kendala dalam proses perawatan di RSUD. “Semua biaya pengobatan sampai sembuh akan ditanggung Pemerintah jadi ibu tidak perlu khawatir lagi, sekarang ubu siapkan saja baju dan selimut untuk bapak karena bapak akan langsung dirawat di RSUD Sawangan” ujar Walikota kepada Imah.
“Sebenarnya kondisi pak Misar normal karena masih bisa merespon dengan baik, mendengar dan melihat dengan jelas, hanya saja saraf bagian kirinya saja yang tidak bisa digerakkan dengan bebas. Saya berharap pak Misar bisa fisioterapi ditempat langgangan saya di Pondok Kelapa tentunya setelah diperiksa secara keseluruhan di RSUD nantinya” ujar Walikota kepada awak media.
Dalam kesempatan itu, Walikota juga memberikan sedikit penjelasan tentang jamkesda kepada para warga yang ada disekitar rumah Misar. Walikota mengatakan jamkesda adalah jaminan kesehatan yang akan diberikan kepada warga yang tidak mampu sebagai program prioritas dan komitmen Pemerintah terhadap pelayanan publik, khususnya masyarakat miskin. “Yang menjadi sasaran peserta jamkesda adalah masyarakat miskin dan tidak mampu yang tidak terdaftar dalam kepesertaan program jamkesmas dengan syarat yang sudah ditetapkan. Semoga dengan adanya jamkesda, pembiayaan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu dapat lebih optimal dan sesuai sasaran” tutup Walikota.

ATASI BANJIR DENGAN PENGERUKAN SALURAN AIR







ATASI BANJIR DENGAN PENGERUKAN SALURAN AIR
                Musim penghujan tiba. Ancaman banjir pun datang. Untuk mengantisipasi hal tersebut, segenap warga di wilayah RW 8 Kelurahan Curug mengadakan kerja bakti mengeruk Kali Wadas yang berhulu di Situ Kalong dan ujungnya terletak di Wilayah RW 7. Pengerukan yang dilakukan yakni sepanjang 30 meter, lebar 4 meter dan  dengan kedalaman  20 meter.  Upaya ini diharapkan mampu melancarkan arus air yang biasanya tersendat di jalur jembatan jalan Pekapuran. “Jembatan yang ada saat ini terlalu pendek, jadi air yang seharusnya mengalir dengan normal menjadi tersendat. Inilah yang menimbulkan meluapnya air hingga ke permukiman warga di RW 8. Selain hal itu, juga  terjadi pendangkalan kali Wadas karena terdapat banyak material berupa koral  dari hasil pembangunan jalan,” jelas  Sudarjo, Ketua RT 5. Kegiatan pengerukan kali Wadas yang dilakukan sejak pagi hingga petang tersebut mendapat dukungan dana dari Ranting PKS Curug dan kader PKS di wilayah RW 8 dan RW-RW lainnya. “Harapan kami, konstruksi jembatan pekapuran yang menjadi pengubung Kali Wadas dapat segera diperlebar dan ditinggikan sebagai solusi dari masalah luapan air di wilayah RW 8,” harap Sudarno salah satu warga setempat.
               

Wednesday, October 13, 2010

Nur Mahmudi Ismail - Idris Abdus Shomad



INGAT 16 OKTOBER 2010 !!
 Pilih Nomor 3 :
Nur Mahmudi Ismail - Idris Abdus Shomad




LANJUTKAN PEMBANGUNAN TERUSKAN PERUBAHAN !


VISI:

MEWUJUDKAN DEPOK KOTA MAJU & SEJAHTERA.

MISI:
1. MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK YG PROFESIONAL BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI.
2. MEWUJUDKAN SDM UNGGUL, KREATIF & RELIJIUS.
3. MEWUJUDKAN INFRASTRUKTUR & LINGKUNGAN YG NYAMAN.
4. MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI MASYARAKAT BERBASIS POTENSI LOKAL.

8 PROGRAM UNGGULAN:
1. SATU KECAMATAN SATU SMA/SMK NEGERI
2. GRATIS PENDIDIKAN SD-SMP-SMA
3. 100 BEASISWA KULIAH DI PTN BAGI SISWA BERPRESTASI
4. GRATIS RAWAT INAP DBD KLAS 3
5. SANTUNAN KEMATIAN RP 2jt
6. BETONISASI JALAN LINGKUNGAN
7. KREDIT TANPA BUNGA @ RP 5JT BAGI 5000 UKM
8. PEMBERDAYAAN EKONOMI 3000 PEMUDA.

Depok Pelopori Pemberian Santunan Kematian di Indonesia

detik.com - Warga Depok kini tak perlu lagi repot mengurus jenazah sanak saudaranya yang meninggal dunia. Bagi mereka yang memiliki kesulitan finansial, Pemerintah Kota Depok dengan gratis memberikan bantuan.

Bantuan diberikan mulai dari 'menebus' jenazah di rumah sakit, menyewa ambulans, dan tahap-tahap lain sampai jenazah dikuburkan ke liang kubur. Bantuan yang diberikan diharapkan bisa meringankan kehidupan warga yang sehari-harinya hidup sederhana. Juga jangan sampai, keluarga yang ditinggalkan memiliki utang.

Pemerintah Kota Depok tergerak peduli terhadap kondisi masyarakat. Program Santunan Kematian pun dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Depok, 2006-2011. Setelah melalui
tahap kajian dan persiapan, program ini pun efektif dimulai tahun 2007, di bawah tanggung jawab teknis Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok.

Apa saja syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mendapatkan santunan kematian? Tidak sulit:

1. Surat Keterangan Kematian dari kantor kelurahan setempat, atau fotokopi Surat Keterangan Kematian yang telah dilegalisir oleh kantor kelurahan setempat.
2. Surat Keterangan Ahli Waris yang telah dilegalisir oleh kantor kelurahan setempat,
3. Fotokopi KTP ahli waris,
4. Fotokopi Kartu Keluarga (KK) ahli waris yang telah dilegalisir oleh kantor kelurahan setempat.

Semua dokumen permohonan diserahkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok. Akan tetapi, surat permohonan tersebut tidak akan berlaku jika warga meninggal karena perbuatan melanggar hukum, HIV/AIDS, atau bunuh diri.

Bagaimana pelaksanaan program ini? Hasilnya sangat menggembirakan. Pemkot Depok telah mengucurkan anggaran Rp 9,5 miliar (2007), Rp 13,8 miliar (Tahun 2008), dan 17-an miliar pada tahun 2009. Warga yang menerima dana santunan tersebut pada tahun 2007 berjumlah 5.795 jiwa, pada tahun 2008 sebanyak6.084jiwa, dan terus meningkat setiap tahunnya. 

Sampai saat ini, sudah lebih dari 20 ribu warga Depok telah mendapatkan manfaat dari program santuan kematian ini.

Program ini membangun rasa kepedulian dan kebersamaan terhadap sesama yang sedang ditimpa musibah. Bahkan, program ini menjadi pelopor bagi pemerintah daerah-daerah lain untuk menjalankan program serupa di daerah masing-masing.

Masyarakat Depok yang cukup mampu (menengah ke atas) mungkin memandangsebelah mata berjalannya program santunan kematian ini. Akan tetapi, masyarakat dalam golongan agak kurang mampu terbukti sangat membutuhkannya. Oleh karena itu, masyarakat Depok tentu berharap program santunan kematian ini tetap dilanjutkan selama lima tahun ke depan.

Tuesday, September 28, 2010

PROFIL PASANGAN KANDIDAT WALIKOTA DEPOK "NUR BERKHIDMAD"


CALON WALIKOTA DEPOK 2011-2016



Pemimpin yang Murah Senyum


DR. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail

Pria kelahiran Kediri, 11 Nopember 1961 ini sangat murah senyum dan penuh perhatian pada permasalahan masyarakat di Kota Depok.
Doktor di bidang teknologi pangan, lulusan Texas A&M University, yang punya hobi olahraga bulu tangkis ini adalah seorang pemimpin yang sangat memperhatikan pendidikan anak bangsa, khususnya di Kota Depok. Hal ini diwujudkan dalam program beliau di bidang pendidikan. sehingga saat ini anak-anak Depok bisa bersekolah di Sekolah Dasar Gratis dan anggaran pendidikan yang terus meningkat tiap tahunnya. Selain itu, program bebas buta aksara Latin dan Arab pun dijalankan demi membuka mata warga depok hingga bisa melihat dunia lebih luas.

Sosok Ibu yang Menjadi Panutan



Nur Azizah Tahmid

Kelahiran Blitar, 18 September 1954, merupakan perempuan yang sangat luar biasa. beliau menyelesaikan sekolah dasarnya di SDN Duren, Blitar dan melanjutkan pendidikan menengahnya (MTs - MA) di Salafiah Syafi'iyyah. Pondok pesantren Seblak, Jombang. Sarjana Muda beliau dapatkan dari Univ. Hasyim Asy'ari Tebuireng, Jombang. Semua pendidikan tersebut beliau lalui di Jawa Timur. Beliau melanjutkan S2 dan S3 di Institut Ilmu Qur'an, Jakarta, 1998.
Aktivitas beliau selain berperan sebagai istri, seorang ibu dan dosen di Institut Ilmu Qur'an membuat beliau di hadapan anak-anaknya seorang ibu yang luar biasa. keberhasilan anak-anaknya dalam pendidikan merupakan bukti dari perannya sebagai ibu berjalan dengan baik.
Ahmad Syihan Ismail, anak pertamanya sedang melanjutkan pendidikannya di ITB, Fakultas Tehnik Mesin. Anak keduanya, Faathimah Mahmudi Ismail, menjalin cita-citanya dengan kuliah di fakultas kedokteran UI. Sang bungsu pun kini sedang menempuh pendidikan di SMAN 1 Depok.
Sungguh sosok perempuan yang penuh semangat ditengah-tengah aktivitasnya yang sangat padat itu, beliau tetap mengerjakan tugas kerumahtangaannya sendiri.
Itu semua dilakukan demi cintanya kepada keluarga, suami, dan anak-anak tercinta. Segala keberhasilan yang beliau dapatkan tentu tidak lepas dari keberkahan beliau sebagai seorang hafidzah membuat beliau sangat memperhatikan masalah gizi buruk yang terungkap di beberapa kecamatan di Kota Depok. Beliau dengan sigap membuat pusat terapi gizi buruk dan mengerahkan para kader RW Siaga seluruh Kota Depok, yang menjadi percontohan bagi RW Siaga di kota lain. untuk lebih memperhatikan kondisi warganya.


CALON WAKIL WALIKOTA DEPOK 2011-2016

Pasangan Da'i - Kyai yang Santun

KH. DR. M. IDRIS ABDUSSHOMAD

Dalam menghadapi tantangan pembangunan masyarakat di Kota Depok lima tahun yang akan datang, Bpk. Nur Mahmudi Ismail menggandeng seorang kyai yang juga seorang PUTERA DAERAH yaitu KH. IDRIS ABDUSSHOMAD, MA, sebagai wakil walikota. Beliau menjabat sebagai sekretaris MUI kota Depok sejak 2009-sekarang.
Kyai Idris dikenal sebagai seorang ulama yang supel, santun dan sangat peduli dengan warga depok.
KH. Idris. Abdusshomad, MA, adalah seorang putera daerah kelahiran Jakarta, 25 Juli 1961, yang keluarga besarnya tersebar di wilayah Beji, Sawangan, Cipayung, dan Cilodong. Sosok Kyai yang santun & low profile ini merupakan anak dari KH. Abdul Shomad (kelahiran Citayam) dengan Nyai Hj, Yumani (asli Beji) serta cucu dari KH. Hasbi dan Nyai binti Siqot dari Beji, Depok.
Kyai yang mendapat gelar Doktoral di Universitas Imam Moh. Ibnu Sa'ud, Arab Saudi ini merupakan sosok ulama yang sangat mengutamakan pendidikan, khususnya agama. Beliau berdakwah dari masjid ke masjid dan berkarya memajukan dakwah melalui lembaga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, sebagai sekretaris.
Namun dengan demikian beliau masih menyempatkan diri menjad dosen di 4 Perguruan Tinggi, yaitu: UI, UIN Hidayatullah, UMS Surakarta dan STAI At Taqwa Bekasi.

Ustadzah yang Seniman 

Hj. Elly Farida

Ustadzah kelahiran Jakarta, 16 Mei 1965 adalah seorang istri yang sangat mendukung kegiatan suami, bahkan pasangan ini pernah menetap di Arab Saudi selama 6 tahun ketika sang suami KH. Idris Abdusshomad, MA meneruskan pendidikan S2 dan S3 di sana.
sungguh sangat enerjik sosok ibu dari 6 anak ini, hari-harinya tidak pernah sepi dari kegiatan dakwah mulai dari mengisi Majelis Ta'lim. Beliau diamanahkan menjabat sebagai Ketua Persatuan Majelis Ta'lim dan Ketua BKMM Cimanggis. Selain itu beliau juga menjadi anggota Bid. Pemberdayaan Perempuan MUI kota Depok maupun kegiatan komunitas yang beliau pimpin yaitu Forum Keluarga Harmonis (FKH).
Hj. Elly Farida merupakan gambaran seorang ustadzah yang supel dan sangat menyukai puisi. Perhatian beliau kepada keharmonisan keluarga dan pertumbuhan anak (khususnya remaja) yang bahagia mendorong beliau membentuk sebuah komunitas yang bernama Forum Keluarga Harmonis. forum ini merupakan wadah bagi keluarga-keluarga yang tinggal di Depok untuk berbagi dan saling menguatkan dengan satu tujuan, membentuk keluarga yang harmonis dan bahagia.
Anak-anak pasangan ulama ini menunjukkan prestasi mereka masing-masing: Anak pertama mereka, Aufa Taqiya saat ini sedang kuliah semester 5 di GM. Hasna Zahidah melanjutkan studinya di FISIP UI Depok. Sementara yang ketiga Dhiya Al Huda saat ini duduk di kelas 2 SMAIT NF (Depok). Khansa Aidah (kelas 3) Fida Faiza (kelas 2) di SMPIT NF (Anyer)  dan "jagoan kecil" Huda Atqiya sudah masuk kelas 1 di SDIT NF Depok.

GUNAKAN HAK PILIH ANDA
DI PEMILUKADA KOTA DEPOK
16 OKTOBER 2010

DPRa Curug Berbagi Kasih Sayang dalam Khitanan Massal

SEMINAR "INTERNET SEHAT"

TEMU TOKOH, SETYA BHAKTI - IBU YATMI