Bismillah


BERSIH, PEDULI, PROFESIONAL

TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Tuesday, October 26, 2010

PILKADA DAN MAKAN BAKSO

Ketika saya membaca berita di ViVaNews.com, tentang PILKADA DEPOK dengan judul :


PENGAWAS TEMUKAN NURMAHMUDI PKS BAGI UANG





Pada paragrap ketiga isinya antara lain :

Di beberapa tempat pemungutan suara, seperti Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis Rw 04, beberapa orang melakukan serangan fajar. Di Kecamatan Bojongsari, Kelurahan Duren Mekar dan Kelurahan Pondok Petir, tim pasangan calon no 3 memberi makan bakso gratis sebelum dan sesudah mencoblos. Begitu juga terjadi di Kecamatan Sawangan, Kelurahan Bedahan, lurah setempat membagikan uang secara “door to door” untuk memilih pasangan calon no urut 3 Nur Mahmudi Ismail-Idris Abdul Somad.

Monday, October 18, 2010

KPUD: Nur-Idris Menang 41,02 Persen

Depok – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Depok telah merampungkan penghitungan pemilihan kepala daerah (pilkada). Dari empat peserta pilkada, pasangan Nur Mahmudi Ismail dan Idris Abdul Somad keluar sebagai pemenang pemillihan Walikota Depok.
Nur Mahmudi-Idris menang setelah mengumpulkan 41,02 persen suara dari seluruh warga Depok yang punya hak pilih. Pasangan ini mengalahkan pasangan Badrul Kamal (mantan Walikota Depok) dan Supriyanto (27 persen), Yuyun Wirasaputra dan Pradi Supriyatna (22, 25 persen), dan Gagah Sumantri dan Dery Drajat (9,81 persen).
Sebetulnya, KPUD tidak ingin mengumumkan dulu hasil akhir ini karena khawatir menimbulkan gejolak di tengah masyarakat. “Pengalaman pilkada di Kabupaten Bandung, KPUD dituduh main mata dengan pemenang pilkada karena mengumumkan hasil pemilu,” kata penanggung jawab pemilu KPUD Depok, Impi Khani, Senin 18 Oktober 2010.
KPUD, kata dia, meminta agar pasangan yang kalah memiliki kedewasaan berpolitik. Kalah menang dalam pemilihan umum seharusnya diterima dengan lapang dada. “Lagi pula, masyarakat sudah tahu kok siapa yang menang,” kata dia.
Impi menegaskan tak ada pelanggaran yang ditemukan dalam pilkada yang berlangsung Sabtu, 16 Oktober lalu. “Tidak ada penambahan dan pengurangan suara pemilih. Petugas tidak berani karena sanksi berat,” kata dia.[vivanews/mt]

REKAPITULASI PERHITUNGAN SUARA KPUD

Rekapitulasi perhitungan suara di KPUD telah usai tinggal menunggu pengumuman resmi besok selasa 19/10/2010 hasilnya adalah : 

No 1 : 9,81 %
No 2 : 22,25 %
No 3 : 41,02 %
No 4 : 27 %

KPUD meminta agar pasangan yang kalah memiliki kedewasaan berpolitik. Kalah menang dalam pemilihan umum seharusnya diterima dengan lapang dada. “Lagi pula, masyarakat sudah tahu kok siapa yang menang,” kata dia.

 *DepokNews.com

Nur Mahmudi Unggul Karena Massa PKS Peduli Kemajuan Depok

Jakarta - Lewat hasil quick count Puskaptis, pasangan Nur Mahmudi Ismail dan Idris Abdul Shomad unggul dengan suara 38,38 %. Kemenangan ini dinilai sebagai wujud kepedulian massa PKS dalam melakukan pencoblosan dalam pemilihan walikota Depok.

"Saya pikir PKS lebih solid, jauh lebih fanatik, dan jauh lebih patuh dibanding partai lain untuk mencoblos," kata pengamat politik UI, Maswadi Rauf, saat berbincang dengan detikcom, Minggu (17/10/2010).

Menurut Maswadi, ada sekitar 50 persen pemilih di Depok yang tidak menggunakan hak suaranya. Hal ini menunjukkan adanya potensi suara bagi partai lain, namun tidak berhasil dimanfaatkan.

Sementara bagi PKS, secara hubungan personal kadernya lebih dekat. Sehingga, tidak sulit untuk mendapatkan suara dari partai Islam tersebut.

"Itulah risikonya kalau banyak yang tidak memilih. Yang kecil tapi kompak bisa menang. Dari 50 % yang nyoblos, 30 %nya milih PKS," tegasnya.

Ke depan, Maswadi menyarankan agar para peserta pemilukada tidak hanya berkampanye untuk mencoblos jagoan masing-masing. Namun, ada juga upaya untuk mengajak masyarakat agar mau menyalurkan suaranya.

"Kalau sekarang banyak keluhan, tapi enggan mendatangi TPS, dan malas ke TPS, ya nggak ada gunanya. Di sinilah keunggulan hubungan antar personal PKS," paparnya.

Hasil ini, kata Maswadi, sebetulnya agak bertolak belakang dengan sebagian aspirasi masyarakat Depok. Khususnya kalangan internal aparatur pemerintahan.

Dalam beberapa kasus, ada sejumlah kekecewaan terkait cara memimpin Nur Mahmudi yang dianggap kurang adil dalam mengangkat pejabat di lingkungan Pemkot.

Namun, dengan perolehan suara pada Pilwalkot yang digelar kemarin, sepertinya ketidaksukaan itu sudah mereda. "Kelihatannya sudah tidak mempengaruhi lagi," tutupnya.

Hasil quick count Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis menunjukkan pasangan Nur Mahmudi Ismail dan Idris Abdul Shomad meraih suara 38,38 %, PKS ini unggul di 8 kecamatan.

Sementara pasangan lainnya, Badrul Kamal dan Priyanto 27,78 %, Yuyun dan Peradi mengantongi 22,93 % serta Gagah dan Derry 10,91 %.

Nur Mahmudi unggul di 8 kecamatan. Sementara, pasangan lain Yuyun dan Peradi jawara di 2 kecamatan. Badrul Kamal dan Priyanto unggul di 1 kecamatan. Sementara Gagah dan Derry tidak unggul di kecamatan mana pun.

*detik.com

Saturday, October 16, 2010

HASIL AKHIR REAL COUNT DPD PKS DEPOK

HASIL AKHIR REAL COUNT DPD PKS DEPOK PER TGL 16 OKTOBER 2010 JAM : 22.44 WIB

1. GAGAH - DERRY           : 09.93 %
2. YUYUN - PRADI            : 21,11 %
3. NUR BERKHIDMAD      : 41,66 %
4. BK - PRI                       : 27,30 %

ALLAHU AKBAR... ALLAHU AKBAR... ALLAHU AKBAR...!!!

Walikota Beri SKTM Pada Misar

Usai melakukan Jum’at keliling di masjid Al Mutaqin Sawangan, H. Nur Mahmudi Isma’il menjemput Misar Hadi (55) dikediamannya di Rt.02/06 No.6 Kel. Curug Kec. Cimanggis untuk diboyong ke RSUD Depok. Setelah 4 tahun mengalami stroke yang diawali dengan darah tinggi, kini Misar bisa tersenyum lebar karena akan mendapat perawatan intensif di RSUD hingga sembuh total. Saat ini, kondisi Misar dapat dikatakan mengalami kelumpuhan disebagian tubuhnya karena saraf bagian kiri dari pundak hingga kaki tidak berfungsi dengan baik.
Berbagai upaya telah dilakukan Misar dan keluarganya, dari mulai berobat ke RS Pasar Rebo hingga pengobatan alternatif, serta berobat jalan di Puskesmas Cimanggis. “Sekarang sih suami saya udah ga bisa jalan lagi karena udah ga dibawa berobat lagi karena ga punya uang. Saya sangat senang karena sekarang suami saya mw dibawa ke RSUD untuk dirawat dan diobatin sampai sembuh, semoga aj suami saya bisa sehat kaya dulu lagi” ungkap Imah isteri Misar. Imah (48) tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah karena telah menanggung seluruh biaya pengobatan suaminya.
Misar sangat senang dan tersenyum sumringah ketika tubuhnya dibawa ke ambulans menuju RSUD. Walikota yang diikuti oleh Camat Cimanggis, Kepala Puskesmas Cimanggis, dan Dinas Kesehatan Kota Depok mengantarkan Misar sampai ambulans. Dalam kesempatan itu, Walikota memberikan SKTM kepada Misar agar tidak mengalami kendala dalam proses perawatan di RSUD. “Semua biaya pengobatan sampai sembuh akan ditanggung Pemerintah jadi ibu tidak perlu khawatir lagi, sekarang ubu siapkan saja baju dan selimut untuk bapak karena bapak akan langsung dirawat di RSUD Sawangan” ujar Walikota kepada Imah.
“Sebenarnya kondisi pak Misar normal karena masih bisa merespon dengan baik, mendengar dan melihat dengan jelas, hanya saja saraf bagian kirinya saja yang tidak bisa digerakkan dengan bebas. Saya berharap pak Misar bisa fisioterapi ditempat langgangan saya di Pondok Kelapa tentunya setelah diperiksa secara keseluruhan di RSUD nantinya” ujar Walikota kepada awak media.
Dalam kesempatan itu, Walikota juga memberikan sedikit penjelasan tentang jamkesda kepada para warga yang ada disekitar rumah Misar. Walikota mengatakan jamkesda adalah jaminan kesehatan yang akan diberikan kepada warga yang tidak mampu sebagai program prioritas dan komitmen Pemerintah terhadap pelayanan publik, khususnya masyarakat miskin. “Yang menjadi sasaran peserta jamkesda adalah masyarakat miskin dan tidak mampu yang tidak terdaftar dalam kepesertaan program jamkesmas dengan syarat yang sudah ditetapkan. Semoga dengan adanya jamkesda, pembiayaan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu dapat lebih optimal dan sesuai sasaran” tutup Walikota.

ATASI BANJIR DENGAN PENGERUKAN SALURAN AIR







ATASI BANJIR DENGAN PENGERUKAN SALURAN AIR
                Musim penghujan tiba. Ancaman banjir pun datang. Untuk mengantisipasi hal tersebut, segenap warga di wilayah RW 8 Kelurahan Curug mengadakan kerja bakti mengeruk Kali Wadas yang berhulu di Situ Kalong dan ujungnya terletak di Wilayah RW 7. Pengerukan yang dilakukan yakni sepanjang 30 meter, lebar 4 meter dan  dengan kedalaman  20 meter.  Upaya ini diharapkan mampu melancarkan arus air yang biasanya tersendat di jalur jembatan jalan Pekapuran. “Jembatan yang ada saat ini terlalu pendek, jadi air yang seharusnya mengalir dengan normal menjadi tersendat. Inilah yang menimbulkan meluapnya air hingga ke permukiman warga di RW 8. Selain hal itu, juga  terjadi pendangkalan kali Wadas karena terdapat banyak material berupa koral  dari hasil pembangunan jalan,” jelas  Sudarjo, Ketua RT 5. Kegiatan pengerukan kali Wadas yang dilakukan sejak pagi hingga petang tersebut mendapat dukungan dana dari Ranting PKS Curug dan kader PKS di wilayah RW 8 dan RW-RW lainnya. “Harapan kami, konstruksi jembatan pekapuran yang menjadi pengubung Kali Wadas dapat segera diperlebar dan ditinggikan sebagai solusi dari masalah luapan air di wilayah RW 8,” harap Sudarno salah satu warga setempat.
               

Wednesday, October 13, 2010

Nur Mahmudi Ismail - Idris Abdus Shomad



INGAT 16 OKTOBER 2010 !!
 Pilih Nomor 3 :
Nur Mahmudi Ismail - Idris Abdus Shomad




LANJUTKAN PEMBANGUNAN TERUSKAN PERUBAHAN !


VISI:

MEWUJUDKAN DEPOK KOTA MAJU & SEJAHTERA.

MISI:
1. MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK YG PROFESIONAL BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI.
2. MEWUJUDKAN SDM UNGGUL, KREATIF & RELIJIUS.
3. MEWUJUDKAN INFRASTRUKTUR & LINGKUNGAN YG NYAMAN.
4. MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI MASYARAKAT BERBASIS POTENSI LOKAL.

8 PROGRAM UNGGULAN:
1. SATU KECAMATAN SATU SMA/SMK NEGERI
2. GRATIS PENDIDIKAN SD-SMP-SMA
3. 100 BEASISWA KULIAH DI PTN BAGI SISWA BERPRESTASI
4. GRATIS RAWAT INAP DBD KLAS 3
5. SANTUNAN KEMATIAN RP 2jt
6. BETONISASI JALAN LINGKUNGAN
7. KREDIT TANPA BUNGA @ RP 5JT BAGI 5000 UKM
8. PEMBERDAYAAN EKONOMI 3000 PEMUDA.

Depok Pelopori Pemberian Santunan Kematian di Indonesia

detik.com - Warga Depok kini tak perlu lagi repot mengurus jenazah sanak saudaranya yang meninggal dunia. Bagi mereka yang memiliki kesulitan finansial, Pemerintah Kota Depok dengan gratis memberikan bantuan.

Bantuan diberikan mulai dari 'menebus' jenazah di rumah sakit, menyewa ambulans, dan tahap-tahap lain sampai jenazah dikuburkan ke liang kubur. Bantuan yang diberikan diharapkan bisa meringankan kehidupan warga yang sehari-harinya hidup sederhana. Juga jangan sampai, keluarga yang ditinggalkan memiliki utang.

Pemerintah Kota Depok tergerak peduli terhadap kondisi masyarakat. Program Santunan Kematian pun dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Depok, 2006-2011. Setelah melalui
tahap kajian dan persiapan, program ini pun efektif dimulai tahun 2007, di bawah tanggung jawab teknis Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok.

Apa saja syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mendapatkan santunan kematian? Tidak sulit:

1. Surat Keterangan Kematian dari kantor kelurahan setempat, atau fotokopi Surat Keterangan Kematian yang telah dilegalisir oleh kantor kelurahan setempat.
2. Surat Keterangan Ahli Waris yang telah dilegalisir oleh kantor kelurahan setempat,
3. Fotokopi KTP ahli waris,
4. Fotokopi Kartu Keluarga (KK) ahli waris yang telah dilegalisir oleh kantor kelurahan setempat.

Semua dokumen permohonan diserahkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok. Akan tetapi, surat permohonan tersebut tidak akan berlaku jika warga meninggal karena perbuatan melanggar hukum, HIV/AIDS, atau bunuh diri.

Bagaimana pelaksanaan program ini? Hasilnya sangat menggembirakan. Pemkot Depok telah mengucurkan anggaran Rp 9,5 miliar (2007), Rp 13,8 miliar (Tahun 2008), dan 17-an miliar pada tahun 2009. Warga yang menerima dana santunan tersebut pada tahun 2007 berjumlah 5.795 jiwa, pada tahun 2008 sebanyak6.084jiwa, dan terus meningkat setiap tahunnya. 

Sampai saat ini, sudah lebih dari 20 ribu warga Depok telah mendapatkan manfaat dari program santuan kematian ini.

Program ini membangun rasa kepedulian dan kebersamaan terhadap sesama yang sedang ditimpa musibah. Bahkan, program ini menjadi pelopor bagi pemerintah daerah-daerah lain untuk menjalankan program serupa di daerah masing-masing.

Masyarakat Depok yang cukup mampu (menengah ke atas) mungkin memandangsebelah mata berjalannya program santunan kematian ini. Akan tetapi, masyarakat dalam golongan agak kurang mampu terbukti sangat membutuhkannya. Oleh karena itu, masyarakat Depok tentu berharap program santunan kematian ini tetap dilanjutkan selama lima tahun ke depan.

DPRa Curug Berbagi Kasih Sayang dalam Khitanan Massal

SEMINAR "INTERNET SEHAT"

TEMU TOKOH, SETYA BHAKTI - IBU YATMI