Wednesday, October 13, 2010

Depok Pelopori Pemberian Santunan Kematian di Indonesia

detik.com - Warga Depok kini tak perlu lagi repot mengurus jenazah sanak saudaranya yang meninggal dunia. Bagi mereka yang memiliki kesulitan finansial, Pemerintah Kota Depok dengan gratis memberikan bantuan.

Bantuan diberikan mulai dari 'menebus' jenazah di rumah sakit, menyewa ambulans, dan tahap-tahap lain sampai jenazah dikuburkan ke liang kubur. Bantuan yang diberikan diharapkan bisa meringankan kehidupan warga yang sehari-harinya hidup sederhana. Juga jangan sampai, keluarga yang ditinggalkan memiliki utang.

Pemerintah Kota Depok tergerak peduli terhadap kondisi masyarakat. Program Santunan Kematian pun dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Depok, 2006-2011. Setelah melalui
tahap kajian dan persiapan, program ini pun efektif dimulai tahun 2007, di bawah tanggung jawab teknis Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok.

Apa saja syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mendapatkan santunan kematian? Tidak sulit:

1. Surat Keterangan Kematian dari kantor kelurahan setempat, atau fotokopi Surat Keterangan Kematian yang telah dilegalisir oleh kantor kelurahan setempat.
2. Surat Keterangan Ahli Waris yang telah dilegalisir oleh kantor kelurahan setempat,
3. Fotokopi KTP ahli waris,
4. Fotokopi Kartu Keluarga (KK) ahli waris yang telah dilegalisir oleh kantor kelurahan setempat.

Semua dokumen permohonan diserahkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok. Akan tetapi, surat permohonan tersebut tidak akan berlaku jika warga meninggal karena perbuatan melanggar hukum, HIV/AIDS, atau bunuh diri.

Bagaimana pelaksanaan program ini? Hasilnya sangat menggembirakan. Pemkot Depok telah mengucurkan anggaran Rp 9,5 miliar (2007), Rp 13,8 miliar (Tahun 2008), dan 17-an miliar pada tahun 2009. Warga yang menerima dana santunan tersebut pada tahun 2007 berjumlah 5.795 jiwa, pada tahun 2008 sebanyak6.084jiwa, dan terus meningkat setiap tahunnya. 

Sampai saat ini, sudah lebih dari 20 ribu warga Depok telah mendapatkan manfaat dari program santuan kematian ini.

Program ini membangun rasa kepedulian dan kebersamaan terhadap sesama yang sedang ditimpa musibah. Bahkan, program ini menjadi pelopor bagi pemerintah daerah-daerah lain untuk menjalankan program serupa di daerah masing-masing.

Masyarakat Depok yang cukup mampu (menengah ke atas) mungkin memandangsebelah mata berjalannya program santunan kematian ini. Akan tetapi, masyarakat dalam golongan agak kurang mampu terbukti sangat membutuhkannya. Oleh karena itu, masyarakat Depok tentu berharap program santunan kematian ini tetap dilanjutkan selama lima tahun ke depan.

No comments:

Post a Comment

***Ur CoMmEnT...SyuKron...Jazakumullah***
Komentar Anda Adalah Semangat Untuk Kemajuan Kami